Selayang Pandang Banjar
Urang Banjar / اورڠ بنجر
Pasar terapung
Komunitas kemasyarakatan etnik yng memiliki ciri khas tersendiri di kalimantan, dengan pembauran dan akluturasi berbagai macam kultur serta nilai historis
Tanah-tanah, pemukiman di antara luasnya hamparan hijau dan luasnya aliran sungai-sungai besar kalimantan.
Tanah-tanah, pemukiman di antara luasnya hamparan hijau dan luasnya aliran sungai-sungai besar kalimantan.
Selayang Pandang Banjar
Secara geografis daerah yang memiliki mayoritas bagian selatan-tenggara kalimantan dengan beriklim tropis
dimana angin muson barat bertiup dari Benua Asia melewati Samudera Hindia
menimbulkan musim hujan, sedangkan angin dari Benua Australia adalah angin
kering yang berakibat adanya musim kemarau.
Pada masyarakat Banjar, memiliki berbagai akulturasi dan asimilasi berbagai budaya yang membentuk suatu tradisi dan budaya dengan keterikatan erat terhadap nilai religi Islam. Komunitas kemasyarakatan etnis ini memiliki akulturasi oleh Melayu, Dayak dan Jawa yang berbaur dan akhirnya melahirkan suatu identitas Banjar yang memiliki adat, bahasa dan kepercayaan khas serta dengan julukannya "the water people". Kebudayaan Banjar memiliki tiga grup entitas kemasyarakatan seperti Banjar pahuluan, Banjar Batang Banyu dan Banjar Kuala.
Berdasarkan tingkat norma kesopanan dalam bahasa Banjar, dapat dideskripsikan di antaranya :
1. Halus
Ulun (saya)
Piyan / Dika (kamu)
2. Netral / Sepadan
Aku,
diyaku (Aku)
Ikam,
Kawu (Kamu)
3. Agak Kasar
Unda
/ Sorang (Aku)
Nyawa (Kamu)
Kebudayaan Banjar
Madihin merupakan syair-syair Banjar yang memiliki pengaruh dari bahasa Arab yang berarti nasihat sebagai nyanyian syair-syair pujian oleh seorang seniman yang diistilahkan sebagai pamadihin
2. PASAR
TERAPUNG
Pasar yang telah ada lebih dari 400 tahun lalu sebagai sarana jual beli berbagai macam komoditas asli masyarakat antara pembeli dan penjual dengan penggunaan perahu sebagai sarana utama.
3. BAAYAN
MAULID
Merupakan adat kebiasaan yang di Islamisasikan dari kebiasaan nenek moyang dalam kepercayaan Kaharingan sebagai simbol dialektika budaya, adat dan Agama.
4. PALUI
4. PALUI
Merupakan suatu karakter rekaan yang berasal dari Kalimantan Tengah dan dikembangkan oleh penulis Drs. H. Z Yustan Adzin dengan mengemas secara khas dan terbit pada harian dengan berbahasa Banjar dengan mengandung nilai kehidupan keseharian kehidupan orang Banjar yang terikat erat dengan nilai-nilai religi Islam.
sumber
sumber
No comments:
Post a Comment